Kepulauan Raja Ampat yang berada di Propinsi Papua Barat ini menjadi satu diantara tujuan favorit untuk pariwisata Indonesia. Salah satunya yang memikat pada tempat ini ialah panorama bawah lautnya yang simpan beragam jenis terumbu karang dan biota laut yang lain.
https://angkakeluarsingapura.us/10-langkah-supaya-tidak-ngantuk-saat-bekerja-walau-tanpa-minum-kopi/
Keelokan bawah laut Pulau Raja Ampat benar-benar punya pengaruh besar pada kehidupan warga sekelilingnya, kehidupan bawah laut, sampai bidang pariwisata disitu. Tidaklah aneh ini membuat Greenpeace pernah melaukan kampanye untuk jaga keelokan bawah laut Raja Ampat pada 2018 kemarin.
Keseluruhan keseluruahan luas terumbu karang di Indonesia capai 2,lima juta hectare, tetapi sekitaran 35,15 % terumbu karang di Indonesia hancur. Ini berdasar riset yang sudah dilakukan Instansi Pengetahuan Pengetahuan Indonesia (LIPI) di tahun 2017 kemarin.
https://angkakeluarsingapura.us/5-tempat-makan-seafood-favorite-di-kota-batam/
Untuk kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, banyak disebabkan karena beberapa kapal yang melemparkan jangkar asal-asalan hingga mengakibatkan kerusakan ekosistem di bawah laut. Tidak itu saja jumlahnya beberapa kapal gagal yang melewati perairan Raja Ampat ikut jadi pemicu remuknya terumbu karang.
Pada 2017 lalu, kapal pesiar MV Caledonian Sky yang lakukan perjalanan rekreasi ke arah Bitung, Sulawesi gagal di perairan Raja Ampat. Kapal yang dinahkodai Kapten Keith Michael Taylor ini dikemudikan dengan kecepatan 9,5 knot lalu gagal dan menghancurkan 8 genus karang secara berkeping-keping. Maka dari itu rekondisi terumbu karang ini memerlukan waktu sepuluh tahun.
Dengan peristiwa itu, pemerintahan minta ganti kerugian pada pihak Noble Caledonia sejumlah Rp. 6 triliun. Ini dihitung dari luas kerusakan, adapun luas kerusakannya; 18.882 mtr. persegi dengan perincian 13.270 mtr. persegi hancur keseluruhan dan 5.612 mtr. persegi hancur karena empasan pasir dan patahan terumbu.
Februari lalu kembali diketemukan kapal gagal yang melalui perairan Raja Ampat. Letak gagal kapal itu ada di Pulau Yefmo, Daerah Meosmanggara, Area Waigeo Barat Kepulauan, Kab. Raja Ampat, Propinsi Papua Barat.
Kapal ini sebagai kapal punyai Kementerian Perhubungan yang dioperasionalkan PT Pelayaran Karena Kekal Jaya Makmur (Surabaya). Kapal ini dipakai untuk mengusung barang dan penumpang.
“Peristiwa kapal gagal semacam ini benar-benar sayang karena mempunyai potensi besar menghancurkan ekosistem laut khususnya terumbu karang,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Ruangan Laut (Dirjen PRL) Tb. Haeru Rahayu.
Dengan gagalnya kapal itu menyebabkan kerusakan pada terumbu karang. Luas terumpu karang yang hancur capai 230 mtr. persegi. Dan patahan atau hancur karang sejauh 46 mtr. dengan lebar 1 sampai 5 mtr. dan ketinggian 1 sampai 2 mtr..